Selanjutnya kita bahas tentang negara berkembang. Secara garis besar, negara berkembang saat ini belum mencapai target pembangunannya. Pembangunan yang dimaksud, bukan hanya sekedar pembangunan fisik seperti jembatan atau jalan tol ya men!
Akan tetapi, hal tersebut tidak membuat para pengangguran bermalas-malasan. Hal itu disebabkan pengangguran tersebut memiliki tingkat kesadaran untuk bekerja dan mencari pekerjaan baru sangat tinggi.
Dalam waktu jangka panjang, membludaknya angka penduduk bisa menimbulkan masalah baru nih bagi sebuah negara. Misalnya ketersediaan fasilitas umum akan terasa kurang, terbatasnya lapangan pekerjaan, dan hal-hal lainnya yang membuat situasi kehidupan masyarakatnya jadi kurang great.
Mengekstrapolasi dari arah aliran ekonomi semasa hanya boleh dipercayai dan diguna pakai untuk tahun hadapan dan tahun seterusnya. Apabila garis waktu tempoh ramalan menjadi lebih lama, maka andaian yang dibuat akan berubah dan boleh dipersoalkan. Jika diteliti, semasa proses pemodelan ekonomi dilakukan, hasil keluaran (output) ekonomi diunjurkan berdasarkan hasil input pada masa hadapan.
Negara berkembang mempunyai jumlah rata-rata penduduk yang sangat besar dibandingkan negara maju karena tidak terkendalinya perkembangan penduduk. Hal ini juga merupakan akibat dari minimnya edukasi dan fasilitas kesehatan.
Kegagalan menangani gejala ini telah menyebabkan budaya politik wang subur dan kejelikan amat menjolok mata.
Berbalik kepada ‘kegagalan’ cerdik pandai Melayu mahupun Malaysia amnya untuk bersama dalam kancah politik negara adalah kerana tidak mempunyai kekuatan kewangan untuk digunakan bagi meraih sokongan adalah realiti.
Dalam mewujudkan Indonesia Maju, segenap komponen bangsa harus meningkatkan nasionalisme dan berpegang teguh kepada 4 pilar kebangsaan dan melawan paham yang bertentangan dengan pondasi negara.
“Uang atau penyaluran kredit itu bagaikan darah di dalam tubuh manusia sehingga upaya mendorong perekonomian agar bisa bergerak atau mesinnya itu berjalan tentu harus dilakukan dengan menyalurkan kredit yang lebih banyak,” kata Yusuf.
Oleh karena itu, angka kematian di negara berkembang juga lebih besar dibanding angka kematian di negara maju, yang kemudian mengakibatkan rendahnya angka harapan hidup.
Lazimnya, bekas negara jajahan terbelenggu dengan konflik dalaman akibat dasar pecah dan perintah. Malah Malaysia diakui oleh agensi antarabangsa merupakan antara negara contoh dalam pelaksanaan dasar pembasmian kemiskinan dan pengagihan kekayaan.
Peningkatan kepemilikan Bank Indonesia, financial institution komersial, serta Trader domestik lainnya atas utang mata uang lokal pemerintah berhasil membantu memenuhi meningkatnya kebutuhan keuangan pemerintah.
Ia juga menjelaskan bahwa untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045, investasi di bidang sumber daya manusia (SDM) menjadi sangat penting, bahkan menjadi ciri dari suatu negara maju atau berpendapatan tinggi (
Mempermudah jalan menuju transisi energi yang berkeadilan bagi semua dengan click here mengembangkan sumber-sumber pertumbuhan baru serta melanjutkan berbagai software di bidang bantuan sosial dan application pasar kerja aktif untuk membantu mereka yang terdampak oleh pengurangan penggunaan batubara dan transisi energi untuk tetap mendapatkan pendapatan dan mendapatkan ketrampilan baru.